Judul: Feel This Moments
Genre: romance, gay, Boy X Boy
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terminal
keberangkatan telah penuh sesak oleh orang yang berangkat maupun mengantarkan
kerabatnya. Termasuk aku, ayah, ibu dan kelima kakakku. Meskipun ayah dan ibu
sibuk mereka selalu menyenpatkan kesempatan yang penting untuk anak – anaknya. Bobby
kakak pertamaku meneteskan airmata dibalik senyumnya yang indah. Micah dan Zack
menatapku dengan muka bangga. Flo dan Liza membawa koperku dengan cukup
kerepotan mengingat koperku cukup banyak. Aku berdiri diapit oleh ayah dan
ibuku yang menampakan wajah bahagia juga bangga.
“ ‘Nak disana nanti jangan nakal
ya!” ucap ibuku lembut, “ Nanti kalau sudah sampai pergilah ke alamat ini, ini
alamat paman Felix, kau tahu kan”
“Iya bu, masa aku lupa dengan paman
Felix, aku udah kangen sama paman Felix,” ucapku, paman Felix adalah kakak dari
ibuku. Ia sering memberiku Vegemite jika berkunjung ke Indonesia.
Aku
akan ke Australia untuk melanjutkan pendidikanku. Aku akan kuliah di
Universitas Monash dengan jurusan ekonomi. Cukup biasa memang tapi itu
membutuhkan kerja keras dan harus melalui beberapa test.
“Mitch,’’
panggil Kak Bobby
‘’Iya,
Kak?’’ tanyaku
‘’Don’t
Forget us,’’ Kak Bobby dan 3 kakakku yang lain melihatku serius
‘’
Never, I will never forget you, we always brother and sister until the end of a
time,’’ ucapku panjang lebar. Mereka memelukku satu persatu lalu aku
mengucapkan selamat tinggal kepada mereka.
************************************************
Kurang
lebih empat jam aku duduk di kabin pesawat, dan itu sangat memebosankan.
Akhirnya aku sampai di bandara internasional Melbourne. Aku menghentikan taksi
danmemberikan alamat rumah paman Felix. Rumah paman Felix bisa dibilang besar
aku hanya pernah mengunjunginya 3 kali seumur hidupku. Aku memencet bel rumah
paman Felix.
‘’Ya
ada yang bisa saya bantu?’’ ucap seorang maid
‘’uhm,
apakah paman Felix ada?’’ tanyaku
‘’Anda
siapa tuan Felix?’’ Maid itu yanya balik
‘’ aku
keponakannya, Namaku Mitch Carell,’’ ucapku memperkenalkan diri
‘’ oh,
Tuan Carell saya kira anda datang besok atau lusa, Tuan Moore baru saja ke
kantor 30 menit yang lalu,’’ ucap maid itu, ‘’ silahkan masuk tuan, anda pasti
capek karena perjalanan, mari Tuan saya bawakan koper anda, TRUDY, MARGARETH
KESINI CEPAT BANTU AKU BAWA KOPER TUAN CARELL,’’ teriak maid itu kepada anak
buahnya , mari tuan saya antarkan ke kamar anda,”
Kamarku
ada di lantai 2, kamarnya luas telah disetting seperti kamarku yang ada di
indonesia. Dengan spring bed queen size, lemari super besar bahkan masih ada
banyak tempat kalau. hanya sekedar menaruh pakaianku yang kubawa, tv LED 23
inchi, dan yang paling mengejutkan — bahkan
kamarku diindonesia tidak ada— aku punya kamar mandi pribadi.
‘’ well, terimakasih --, ‘’
‘’ Michele tuan,’’ ucapnya
‘’ terimakasih Michele atas
sambutannya yang hangat, sekarang aku mau istirahat kau boleh keluar sekarang,
tapi jangan lupa,sampaikan terimakasihku juga pada Trudy dan Margareth,’’
ucapku
‘’ baik tuan dan selamat istirahat,
‘’ ucap Michelle
Sepeninggalan Michelle aku membersihkan
diriku dengan mandi dibawah shower hangat. Ototku yang terasa kaku sekarang
menjadi lebih rileks dan santai. Aku mengambil i-Pod ku dan menyalakan lagu
tidurku Mika - Relax
************************************************
Aku
bangun pukul 9 malam karena mendengar suara gaduh dari ruang keluarga. Kilihat
paman Felix sedang berkaraoke sendirian. Ia menyanyikan lagu Avril Levigne –
Wish You Were Here dengan suara bassnya yang sangat fals .
‘’paman,
bisakah kau tidak bernyanyi aku masih
jet-lag!’’ kejutku dari belakang
‘’Oh,
Mitch, Wow, kapan kau sampai? Kenapa kau tak memberitahuku?, kenapa ibumu tak
telfon?, ‘’ Tanya paman
‘’Aku
sampai jam setengah Sembilan pagi, aku tak mau mengganggu pekerjaanmu, aku tak
tahu kalau ibu akan telfon,’’ jawabku satu persatu
‘’ kau
sudah tau kamarmu, ‘nak?’’ Tanya paman Felix
‘’sudah
paman, Michelle yang menunjukannya,”
ucapku
‘’oh,
oke tidurlah kembali ‘nak, I know you still jet-lag,’’ ucap paman Felix
‘’oke
paman,’’ ucapku lalu naik ke atas untuk tidur kembali. Aku memutuskan untuk
tidak tidur gara – gara insomniaku kambuh. Aku pergi keluar rumah untuk
menikmati angin malam yang berhembus. Disamping rumah paman Felix ada taman
bermain. Aku menikmati duduk di ayunan sambil mendengarkan lagu dari Pentatonix
– Daft Punk. Setidaknya ini bisa mengusir rasa bosan, meskipun sepanjang lagu
aku harus mendengarkan beatbox dari Kevin dan Avi.
Aku
terkejut saat aku mendengar suara gemerisik dari semak di belakangku. Seorang
cowok keluar dari semak – semak itu. Seorang cowok yang memakai snapback,
jumper kebesaran, celana jeans yang dipotong tak rapi sampai lutut.
‘’hei,
kau baru ya disini? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya?’’ ucap cowok itu
‘’eh,
iya aku baru datang pagi gini,’’ ucapku
‘’aku
Scott, Scott Hoying, kau?’’ Tanya Scott
“Mitch
Carell,’’ ucapku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar